Kuta
mulai dikenal ketika para pedagang dari Denmark membuka kantor
perwakilan dagang disini. Hubungan dagang yang terjalin antara
perwakilan dagang tersebut dengan penduduk pribumi asli kemudian
berkembang dengan sangat pesat.
Baru mulai pada tahun 1930 sepasang suami istri
asal California Amerika sangat terkesan dengan keindahan pantai Kuta
yang waktu itu sama sekali belum terjamah campur tangan manusia, alias
masih alami. Kuta Beach Hotel adalah hotel pertama yang berdiri di
kawasan ini, namun sayang harus ditutup karena tentara Jepang menyerbu
pulau Bali pada waktu itu. Pada tahun 1960 ketika banyak turis Australia
yang harus singgah di Bali untuk perjalanan ke Eropa, Kuta mulai
semakin dikenal kembali. Dalam perkembangannya, area Kuta semakin
menarik kunjungan para wisatawan tidak hanya dari Australia, namun juga
dari berbagai belahan dunia yang lain.
Dengan cepat berdirilah berbagai hotel di
sepanjang kawasan pantai Kuta. Biasanya hotel-hotel dikawasan ini
bertaraf internasional atau setidaknya sebuah grup hotel internasional.
Berawal dari awal ujung pantai Kuta terdapat Inna Kuta B each Hotel,
Hard Rock Hotel, Mercure Hotel, dll. Juga berdiri sebuah penginapan yang
sangat nyaman bergaya butik resort yaitu Alam KulKul Boutique and
Resort.
Waktu paling ramai di kawansan pantai Kuta adalah di sore hari atau sewaktu matahari terbenam (sunset).
Semua turis apakan mancanegara ataupun lokal berkumpul menjadi satu
disini. Apalagi ada momen-momen khusus di dalam negeri seperti liburan
sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri atau liburan tahun baru, bisa
dipastikan keramaian itu semakin menjadi.
Di pantai Kuta pengunjung bisa melakukan selancar atau surfing, bermain
sepakbola, bermain layang-layang, sekedar rebahan di pasir pantainya
yang hangat, atau cuci mata menyaksikan para turis bule berjemur.
Apabila tertarik dengan layanan kuncir rambut atau pembuatan tato
sementara, itu juga bisa didapat di pantai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar