Sabtu, 18 Desember 2010

Iklim di Bali


 IKLIM

Iklim sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Ia memegang peran penting dalam pengelolaan ekonomi pembangunan. Bahkan menjadi salah satu faktor penting dalam aspek kemakmuran ketahanan nasional, karena peningkatan kebutuhan manusia akan meningkatkan aktivitas industri, pembukaan hutan, usaha pertanian dan rumah tangga yang melepaskan gas rumah kaca.
Dalam berbagai literatur, iklim didefiniskan sebagai keragaman keadaan fisik atmosfer, dan perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer, yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Secara statistik, perubahan iklim adalah perubahan unsur-unsurnya yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata yang menyertai keragaman harian, musiman maupun siklus.
Wilayah Bali secara umum beriklim laut tropis, yang dipengaruhi oleh angin musiman. Terdapat musim kemarau dan musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba. Pada bulan Juni hingga September, arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sedangkan pada bulan Desember hingga Maret, arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan.
Sebagai pulau kecil, Bali di kelilingi wilayah pesisir dengan panjang 430 km. Ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada wilayah pesisir dengan mata pencaharian sebagai nelayan sejak turun-temurun dan petani rumput laut.
Di wilayah rural, sebagian besar masyarakat Bali bercorak produksi sebagai petani kecil dengan pola pertanian tradisional. Corak produksi masyarakat Bali ini sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim (siklus alam dan curah hujan). Karena itu, peralihan musim merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mendeteksi musim kemarau atau musim hujan lebih dini, sehingga perencanaan pertanian terutama periode tanam dan jenis komoditas dapat disusun sesuai kondisi iklim aktual. 







Climate

Climate is closely related with human life. He plays an important role in the management of development economics. Even be one important factor in the prosperity aspect of national security, due to increased human needs will increase industrial activity, forest clearance, agriculture and household businesses that release greenhouse gases.

In the literature, climate variability defined as the physical state of the atmosphere, and climate change is defined as the change in climate that is influenced directly or indirectly by human activities are changing atmospheric composition, which would enlarge the observed climate variability at a sufficiently long period. Statistically, climate change is the change in the elements that have a tendency to rise or fall significantly that accompany the daily variability, and seasonal cycles.

Bali region is generally tropical marine climate, which is influenced by seasonal winds. There is the dry season and rainy season is punctuated by a transition season. In the months of June through September, the wind flows coming from Australia
Continent and not much moisture, resulting in the dry season. While in the months December to March, wind currents contain a lot of coming from Asia and the Pacific Ocean, resulting in the rainy season.

As a small island, Bali, surrounded by coastal areas with 430 km long. There are many people who rely on coastal areas with livelihood as a fisherman since the hereditary and seaweed farmers.

In rural areas, most of the people of Bali as a print production of small farmers with traditional agricultural patterns. Production of the Balinese style is highly influenced by climate changes (natural cycles and rainfall). Therefore, the transitional seasons is one indicator that can be used to detect the dry season or early rainy season, so the planning and planting period, mainly agricultural commodities can be prepared according to the actual climate conditions.


1 komentar: